****_KERAKUSAN VS KELAPARAN_****

Posted: April 5, 2013 in Fakta dan Realita Penjajah Modrn

“Mengapa ada orang atau pihak yang tengah kelaparan, karena tidak ada yang dimakan?”

Ternyata untuk menjawab pertanyaan itu ada dua golongan yang berbeda menjawabnya.

KelaparanGolongan pertama menanggapi bahwa kenapa itu terjadi karena orang-orang yang tengah kelaparan itu memang pada dasarnya tingkat pendidikan rendah, maka dari itu mereka miskin ditambah lagi motivasi kerja rendah (boleh dikata malas kerja).

Golongan kedua berkeyakinan, mengapa ada orang-orang yang kelaparan itu disebabkan karena ada pihak-pihak yang sangat rakus makan, maka ada pihak lain yang tidak kebagian jatahnya.

Hal di atas sebetulnya bukan hanya melulu soal pangan, coba seandainya “kelaparan” diganti dengan “kemiskinan”, pasti tidak jauh berbeda, karena ini sangat terkait dengan cara berfikir.

Padahal cara berfikir yang akan menjadi pemandu tindakan (boleh dikata ini ilmu pasti).

Cara berfikir golongan pertama sangat jelas bahwa yang dipersalahkan malah orang yang sedang mengalami kelaparan — sudah jadi korban dipersalahkan pula (blaming the victim), boleh dibilang golongan pertama, sejak dari pikirannya saja sudah menyalahkan korban.

Kira-kira cara berfikir semacam ini akan memandu pilihan tindakan seperti apa? Yang pasti apapun pilihan tindakan (tema, metode, strategi), sasaran objeknya adalah si korban.

Anggapan bahwa sikorban itu yang bermasalah. Seandainya si korban adalah mobil pasti sudah dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.

Paling-paling akan ada sekian program untuk orang-orang yang sedang kelaparan itu, misalnya; program training motivasi, dakwah, bantuan makanan, tambahan makanan gizi sesaat dan tindakan karitatif lainnya. Coba Anda bayangkan seandainya yang memiliki cara pandang demikian adalah orang atau pihak yang memiliki kekuasaan?

Bagi golongan kedua, jelas cara pandangnya terbalik dari cara pandang golongan pertama.

Golongan kedua sama sekali tidak berani menyalahkan mereka yang tengah kelaparan, atau kaum miskin pada umumnya. Miskin dan Kaya

Namun melihat dengan seksama; “apa yang keliru, kenapa ada seseorang yang tidak kebagian jatahnya?”,

“Apakah ada aturan main yang mempermudah pihak-pihak dengan leluasa mengambil jatah orang lain?”

Mengambil jatah orang lain dalam ukuran besar bisa disebut menguasai, mencuri, korupsi.
Menguasai sumber daya alam, mengkorup anggaran untuk kesejahteraan rakyat, menimbun barang-barang kebutuhan masyarakat.

Golongan ini tidak melihat bahwa kelaparan atau kemiskinan pada umumnya terkait dengan pendidikan rendah, dengan rendahnya motivasi. Aku Laper

Yang mendasar bahwa ada sistem yang tidak adil yang mempermudah para pencuri sehingga melahirkan kelaparan dan kemiskinan masyarakat berkepanjangan.

Maka bagi aliran ini; kelaparan ataupun kemiskinan adalah akibat dari ketidakadilan, akibat dari sistem yang mempersilahkan orang-orang atau pihak-pihak leluasa untuk mengumbar hasrat keserakahannya, membiarkan akhlak “perilaku makan” kanibalisme — makan tidak sederhana sekadar mengisi perut karena lapar.
Namun kepentingan makan ternyata dipengaruhi oleh nafsu kerakusan untuk menguasai kehidupan manusia. **TR_KC***

Tinggalkan komentar